Selamat bergabung di blog kami

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Mengatur Proses Latar Belakang Secara Optimal

Apabila Anda sedang memproses sebuah DVD dengan program authoring sambil berselancar di Internet pada saat yang sama, biasanya kinerja browser akan menjadi sangat lambat, karena bagi PC yang lebih diutamakan adalah proses penghitungan untuk film. Anda dapat mengubahnya ketika bekerja dengan program, yaitu dengan membagi prioritas melalui Task Manager:
Tekan kombinasi tombol [Ctrl]+-[Alt]+[Del] dan mengaktifkan "Task Manager". Di bawah tab "Applications" klik kanan pada program yang ingin Anda percepat dan pilih "Go to Process". Sekarang proses utama program yang dipilih telah tertandai di bawah tab "Process". Klik kanan pada proses tersebut dan pilih "Set Priority". Pilih sebuah level, misalnya "High". Hindari pilihan "RealTime" yang hanya bermanfaat pada sistem CPU ganda. Kelemahan metoda ini adalah, bila program diakhiri, Windows segera melupakan prioritas tersebut. Hal ini hanya dapat diakali sedikit dengan membuat sebuah file batch yang ikut menentukan prioritas. Misalnya untuk men-start Internet Explorer dengan prioritas tinggi, dapat dilakukan dengan sebuah perintah seperti berikut ini dengan notepad:
Start /HIGH iexplore
Di siniprioritas untuk "Start" dari level tertinggi hingga terendah:
RealTime
High
AboveNormal
Normal
BelowNormal
Low, Namun setting ini tidak tampak dalam Task Manager, yang anehnya selalu
menunjukkan "Normal".

MMX, SSE, SSE2, SSE3 & SSSE3

Pada awalnya, istilah MMX dikabarkan merupakan kependekan dari MultiMedia eXtension atau Multiple Math atau Matrix Math eXtension. Namun pihak Intel secara resmi menolak pengertian tersebut, dan mengatakan bahwa MMX bukan singkatan apapun juga. MMX adalah trademarked (cap/merk dagang) Intel, yang mengandung pengertian atas peningkatan prosesor dalam kompresi & dekompresi video, manipulasi gambar, enkripsi, pemrosesan Input/Output.

Teknologi MMX dirancang dan dipatenkan oleh Intel Corporation. Diperkenalkan pertama kali pada bulan Januari tahun 1997 yang diterapkan pada prosesor Pentium yang kemudian disebut dengan istilah ‘Pentium with MMX Technology’.

MMX sendiri sebenarnya adalah sekumpulan instruksi SIMD. Dengan penerapan SIMD, memungkinkan chip prosesor mengeksekusi perintah-perintah yang berulang-ulang atau yang paralel secara cepat, terutama ketika prosesor menjalankan perintah yang berhubungan dengan video, audio, grafik, dan animasi. Secara teknis, dijelaskan bahwa ke dalam rancangan teknologi MMX ini, Intel menambahkan delapan register baru ke dalam arsitektur prosesornya. Register tersebut adalah MM0 hingga MM7. Kenyataannya, register baru ini adalah nama lain dari stack register FPU x87 yang sudah ada.




SIMD kependekan dari Single Instruction Multiple Data. Salah satu perusahaan pembuat prosesor yang secara luas telah menerapkan SIMD adalah Intel Corporation. Intel memanfaatkan SIMD ini dalam teknologi MMX, ciptaannya. Teknologi MMX sendiri lebih banyak berperan dalam peningkatan/perbaikan aspek multimedia. Cara kerja SIMD dapat diilustrasikan sebagai berikut:

Misalkan ingin mengubah jelas-tidaknya (gelap-terangnya) suatu gambar yang tampil pada layar monitor, salah satu caranya adalah mengatur/mengubah nilai brightness-nya. Pengubahan nilai brightness, berarti melibatkan pengubahan nilai tiga warna dasar, yaitu merah, hijau, dan biru, karena warna gambar pada layar monitor selalu ditentukan oleh porsi perpaduan ketiga warna ini.

Nilai ketiga warna tersebut akan dibaca dari memori. Nilai-nilai inilah yang akan diubah, ditambah atau dikurangi, sehingga diperoleh nilai baru yang kemudian ditulis balik ke memori. Karena gambar ini disusun dari pixel, tentu datanya akan berjumlah banyak berbentuk matriks atau vektor.

Prosesor SIMD akan menganggap data tadi satu blok. Prosesor SIMD akan memanggil sejumlah data (satu blok data tadi) hanya dalam sekali instruksi. Cara semacam ini dapat mengurangi waktu pemanggilan, dan lebih efisien dibandingkan harus memanggil satu per satu dengan instruksi berkali-kali secara berseri (individual) dari data yang ada, seperti ditunjukkan oleh desain prosesor tradisional. Perhatikan pula dua contoh berikut:


o Cara pertama: Pemanggilan/instruksi berkali-kali secara seri, misalnya “Ambillah data pixel ini, kemudian data pixel itu, kemudian data pixel berikutnya”

o Cara kedua: Dengan menggunakan prosesor SIMD, pemanggilan ini akan dilakukan dengan instruksi tunggal, yaitu “Ambillah kumpulan pixel-pixel itu”. Kata kumpulan ini menyatakan variasi dari sekumpulan data ke sekumpulan data lagi.


Cara yang kedua dapat mengurangi waktu pemanggilan (hemat waktu) dibandingkan cara pertama.


Set-set instruksi umumnya terdiri satu set penuh dari instruksi-instruksi vektor, seperti perkalian, invers, dan lainnya. Hal ini sangat berguna, khususnya untuk pemrosesan grafik tiga dimensi.





Secara bersamaan, pada saat itu, pesaing Intel yaitu AMD, juga sedang mengembangkan teknologi yang sejenis. Teknologi tersebut diberi nama ‘3Dnow!’. Intel-pun segera mengikuti perkembangan ini. Kurang lebih dua tahun kemudian, Intel menghasilkan teknologi baru yang disebutnya SSE, yang merupakan hasil pengembangan dan penyempurnaan dari teknologi MMX. SSE merupakan set pengembangan yang lebih besar dari instruksi SIMD, dengan dukungan floating point 32 bit dan penambahan set register-register vektor 128 bit, yang memudahkan operasi SIMD dan FPU dalam waktu yang bersamaan.

SSE dikembangkan lagi menjadi SSE2, yang juga mengembangkan instruksi-instruksi MMX sehingga dapat beroperasi pada register XMM 128 bit. SSE dan SSE2 merupakan teknologi eksklusif yang hanya terdapat pada prosesor Intel. Teknologi SSE diterapkan pertama kali pada prosesor Intel Pentium III yang benama sandi Katmai, sehingga sering juga disebut dengan nama Katmai New Instructions (KNI). Keuntungan teknologi ini antara lain:


o Pencapaian resolusi yang lebih tinggi dan kualitas tampilan gambar yang lebih bagus pada software-software grafis.

o Kualitas yang lebih tinggi untuk aplikasi multimedia, seperti encoding dan decoding audio dan video MPEG2.

o Mengurangi beban kerja CPU untuk keperluan speech recognition.

o Meningkatkan akurasi serta respon yang lebih cepat ketika menjalankan aplikasi speech recognition


SSE2 pertama kali diterapkan pada prosesor Pentium 4 yang diperkenalkan pada tahun 2001. Jika pada SSE memiliki 70 instruksi, maka pada SSE2 memiliki tambahan 144 instruksi baru.

Intel terus mengembangkan teknologinya, hingga pada tahun 2004, berhasil menciptakan teknologi SSE3 yang merupakan perkembangan dari SSE2. SSE3 memiliki 13 tambahan instruksi baru, atau dengan kata lain SSE3 memiliki 13 instruksi lebih banyak daripada SSE2. Teknologi SSE3 ini diberi nama sandi Prescott New Instruction (PNI), pertama kali diterapkan dan diperkenalkan pada revisi prosesor Prescott (golongan Pentium 4).


Dan sekarang, SSE3 telah dikembangkan menjadi SSSE3, dan diberi nama sandi Tejas New Instruction (TNI) atau Merom New Instruction (MNI). Teknologi SSSE3 tersebut sudah diterapkan pada prosesor yang menggunakan mikroarsitektur Intel Core, misalnya pada prosesor Intel Xeon 5100 series yang merupakan prosesor kelas server, dan prosesor Intel Core 2 untuk kelas desktop dan mobile. SSSE3 memiliki tambahan 16 instruksi baru yang bersifat diskrit.

Di sisi lain, AMD juga mengembangkan kemampuannya, dan memperkenalkan teknologi Enhanced 3Dnow!, kemudian 3Dnow! Profesional untuk menandingi seri teknologi SSE yang dikeluarkan oleh Intel.




SSE kependekan dari Streaming SIMD Extension

SSE2 kependekan dari Streaming SIMD Extension 2

SSE3 kependekan dari Streaming SIMD Extension 3

SSSE3 kependekan dari Supplemental Streaming SIMD Extension 3

Sumber : gpinkom.wordpress.com

Speed Step dan EIST

SpeedStep adalah nama salah satu seri teknologi milik perusahaan Intel yang diterapkan pada berbagai jenis produk prosesornya. Namun, tidak semua prosesor produk Intel memiliki teknologi ini. SpeedStep merupakan teknologi yang memungkinkan sebuah prosesor dapat diubah clock speed-nya menjadi lebih rendah dari clock speed aslinya. Pengubahan besarnya clock speed ini bisa dilakukan dengan menggunakan software.

Clock speed adalah kecepatan irama kerja prosesor yang diukur dengan satuan Herz, Mega Herz, atau Giga Herz

Seperti telah diketahui, peningkatan clock speed prosesor (dengan teknik overclock), dapat mempercepat kerja prosesor. Pada beberapa kasus memang dapat memperbaiki ‘perfoma’ komputer. Pada kasus yang lain mengakibatkan kerja komputer menjadi tidak normal, ‘berperilaku’ aneh, serta hal-hal yang tidak wajar lainnya. Disisi lain, overclock ini mengakibatkan prosesor cepat panas karena meningkatnya daya yang diperlukan untuk proses kerjanya. Selain boros terhadap konsumsi listrik, juga bisa berakibat beberapa komponen elektronik lainnya lebih cepat aus dari kondisi normalnya. Jika komputer tersebut adalah laptop yang sumber tenaganya batere, maka tenaga batere tersebut menjadi lebih cepat habis.

Teknologi SpeedStep bukan untuk tujuan ‘overclocking’, malahan sebaliknya untuk tujuan penurunan clock speed prosesor. Dengan penurunan clock speed ini, panas prosesor menurun, beban prosesor berkurang dan bisa memperpanjang umur prosesor, serta konsumsi daya listrik menjadi lebih kecil, bisa menghemat sumber tenaga. Tingkat kebisingan kipas prosesor pun kadang bisa dikurangi. Seandainya sumber tenaganya adalah batere, maka batere tersebut bisa bertahan lebih lama. Hal ini sangat berguna bagi mereka yang mobilitasnya tinggi yang menggunakan laptop bertenaga batere.
Beberapa contoh prosesor yang dapat diturunkan clock speed-nya antara lain Pentium M 1,5 GHz, kecepatannya dapat diturunkan menjadi 600 MHz. Pentium 4M 1,7 Ghz, clock speed-nya dapat diturunkan menjadi 1,6 GHz, 1,2 GHz, atau menjadi 786 MHz. Di sini pengguna komputer bisa menyelaraskan performa komputer dengan memperhitungkan lama pakai sumber tenaga (batere) sesuai keinginannya.
Tidak setiap software operasi (operating system) bisa mengaktifkan fitur SpeedStep yang ada pada prosesor. Pada Windows 2000 atau versi-versi Windows sebelumnya, memerlukan driver khusus untuk mengaktifkannya, sedang kan pada Windows XP fitur SpeedStep ini bisa langsung dinikmati.
Terdapat beberapa versi SpeedStep yang berkaitan langsung dengan jenis/generasi prosesor yang digunakan. Berikut ini disajikan beberapa contoh prosesor yang dilengkapi fitur SpeedStep beserta versinya.

Versi 1.1 digunakan pada prosesor Pentium 3 generasi kedua. Fitur ini menyediakan 2 pilihan, yaitu mode frekuensi tinggi dan mode frekuensi rendah. Pemilihannya dapat dilakukan dengan cara mengubah multiplier prosesor. Pentium 3 dengan clock speed 1 GHz yang mengkonsumsi daya sebesar 20 watt, dapat diturunkan frekuensinya menjadi 600 MHz, konsumsi dayanya menurun menjadi kurang lebih 6 watt.
Versi 2.1 (Enhanced SpeedStep) digunakan di prosesor Mobile Pentium 3.
Versi 2.2 digunakan di prosesor Mobile Pentium 4. Pentium 4 M dengan clock speed 1,8 GHz yang mengkonsumsi daya 30 watt, dapat diturunkan kecepatannya menjadi 1,2 GHz, konsumsi dayanya menurun menjadi kurang lebih 20 watt.
Versi 3.1 Enhanced Intel SpeedStep Technology (EIST) digunakan di prosesor Mobile Pentium kedua seperti Banias dan yang ber-platform Centrino.
Versi 3.2 Enhance EIST digunakan di prosesor Dual Core

Produsen prosesor lainnya selain Intel, juga memiliki teknologi semacam ini. AMD menawarkan teknologi ini dengan nama PowerNow, sedangkan Transmeta menamainya LongRun.
Berdasar uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa teknologi SpeedStep dapat diterapkan apabila:
o Prosesornya mendukung teknologi SpeedStep
o Ada dukungan dari motherboard (chipset, BIOS, dan pengatur voltase)
o Ada dukungan dari OS (sistem operasi) yang digunakan.
o Tersedia driver untuk teknologi tersebut di sistem operasi

Sumber : gpinkom.wordpress.com