Selamat bergabung di blog kami

Speed Step dan EIST

SpeedStep adalah nama salah satu seri teknologi milik perusahaan Intel yang diterapkan pada berbagai jenis produk prosesornya. Namun, tidak semua prosesor produk Intel memiliki teknologi ini. SpeedStep merupakan teknologi yang memungkinkan sebuah prosesor dapat diubah clock speed-nya menjadi lebih rendah dari clock speed aslinya. Pengubahan besarnya clock speed ini bisa dilakukan dengan menggunakan software.

Clock speed adalah kecepatan irama kerja prosesor yang diukur dengan satuan Herz, Mega Herz, atau Giga Herz

Seperti telah diketahui, peningkatan clock speed prosesor (dengan teknik overclock), dapat mempercepat kerja prosesor. Pada beberapa kasus memang dapat memperbaiki ‘perfoma’ komputer. Pada kasus yang lain mengakibatkan kerja komputer menjadi tidak normal, ‘berperilaku’ aneh, serta hal-hal yang tidak wajar lainnya. Disisi lain, overclock ini mengakibatkan prosesor cepat panas karena meningkatnya daya yang diperlukan untuk proses kerjanya. Selain boros terhadap konsumsi listrik, juga bisa berakibat beberapa komponen elektronik lainnya lebih cepat aus dari kondisi normalnya. Jika komputer tersebut adalah laptop yang sumber tenaganya batere, maka tenaga batere tersebut menjadi lebih cepat habis.

Teknologi SpeedStep bukan untuk tujuan ‘overclocking’, malahan sebaliknya untuk tujuan penurunan clock speed prosesor. Dengan penurunan clock speed ini, panas prosesor menurun, beban prosesor berkurang dan bisa memperpanjang umur prosesor, serta konsumsi daya listrik menjadi lebih kecil, bisa menghemat sumber tenaga. Tingkat kebisingan kipas prosesor pun kadang bisa dikurangi. Seandainya sumber tenaganya adalah batere, maka batere tersebut bisa bertahan lebih lama. Hal ini sangat berguna bagi mereka yang mobilitasnya tinggi yang menggunakan laptop bertenaga batere.
Beberapa contoh prosesor yang dapat diturunkan clock speed-nya antara lain Pentium M 1,5 GHz, kecepatannya dapat diturunkan menjadi 600 MHz. Pentium 4M 1,7 Ghz, clock speed-nya dapat diturunkan menjadi 1,6 GHz, 1,2 GHz, atau menjadi 786 MHz. Di sini pengguna komputer bisa menyelaraskan performa komputer dengan memperhitungkan lama pakai sumber tenaga (batere) sesuai keinginannya.
Tidak setiap software operasi (operating system) bisa mengaktifkan fitur SpeedStep yang ada pada prosesor. Pada Windows 2000 atau versi-versi Windows sebelumnya, memerlukan driver khusus untuk mengaktifkannya, sedang kan pada Windows XP fitur SpeedStep ini bisa langsung dinikmati.
Terdapat beberapa versi SpeedStep yang berkaitan langsung dengan jenis/generasi prosesor yang digunakan. Berikut ini disajikan beberapa contoh prosesor yang dilengkapi fitur SpeedStep beserta versinya.

Versi 1.1 digunakan pada prosesor Pentium 3 generasi kedua. Fitur ini menyediakan 2 pilihan, yaitu mode frekuensi tinggi dan mode frekuensi rendah. Pemilihannya dapat dilakukan dengan cara mengubah multiplier prosesor. Pentium 3 dengan clock speed 1 GHz yang mengkonsumsi daya sebesar 20 watt, dapat diturunkan frekuensinya menjadi 600 MHz, konsumsi dayanya menurun menjadi kurang lebih 6 watt.
Versi 2.1 (Enhanced SpeedStep) digunakan di prosesor Mobile Pentium 3.
Versi 2.2 digunakan di prosesor Mobile Pentium 4. Pentium 4 M dengan clock speed 1,8 GHz yang mengkonsumsi daya 30 watt, dapat diturunkan kecepatannya menjadi 1,2 GHz, konsumsi dayanya menurun menjadi kurang lebih 20 watt.
Versi 3.1 Enhanced Intel SpeedStep Technology (EIST) digunakan di prosesor Mobile Pentium kedua seperti Banias dan yang ber-platform Centrino.
Versi 3.2 Enhance EIST digunakan di prosesor Dual Core

Produsen prosesor lainnya selain Intel, juga memiliki teknologi semacam ini. AMD menawarkan teknologi ini dengan nama PowerNow, sedangkan Transmeta menamainya LongRun.
Berdasar uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa teknologi SpeedStep dapat diterapkan apabila:
o Prosesornya mendukung teknologi SpeedStep
o Ada dukungan dari motherboard (chipset, BIOS, dan pengatur voltase)
o Ada dukungan dari OS (sistem operasi) yang digunakan.
o Tersedia driver untuk teknologi tersebut di sistem operasi

Sumber : gpinkom.wordpress.com

0 komentar:

Posting Komentar