Selamat bergabung di blog kami

Tipe koneksi (pin) prosesor dengan soket pada motherboard

Terdapat beberapa desain tipe pin pada prosesor. Pin-pin yang ada pada prosesor (sering disebut kaki-kaki prosesor), adalah jalur-jalur yang berfungsi sebagai konektor yang menghubungkan prosesor dengan motherboard. Tipe-tipe pin tersebut antara lain:

o PGA (Pin Grid Array) yang terdiri dari:

§ PPGA (plastic pin grid array)

§ FCPGA (flip-chip pin grid array

§ CPGA (Ceramic pin grid array)

§ OPGA (Organic pin grid array).

LGA (Land Grid Array)

1. PGA (Pin grid array)

PGA kependekan dari Pin Grid Array, adalah tipe koneksi (pada prosesor) yang secara fisik berupa deretan pin yang tersusun teratur sedemikian rupa, yang didesainkan pada prosesor untuk dipasangkan pada soket yang ada pada motherboard. Soket yang dimaksud adalah soket yang kompatibel dengannya, dengan kata lain soket yang menjadi pasangannya. Pin-pin tersebut berupa deretan semacam ‘jarum pendek dan tumpul atau semacam kawat pendek terbuat dari logam’ seperti terlihat pada gambar berikut.

Hingga kini, terdapat beberapa varian (jenis/macam/versi) PGA, antara lain PPGA (plastic pin grid array) dan FCPGA (flip-chip pin grid array). Kedua varian atau versi PGA tersebut dibuat oleh perusahaan Intel yang diaplikasikan pada produk prosesornya, yaitu Pentium. Varian yang lain adalah CPGA (Ceramic pin grid array) dan OPGA (Organic pin grid array). Kedua varian tersebut banyak digunakan oleh perusahaan AMD yang diaplikasikan pada produk prosesornya, yaitu AMD Athlon Thunderbird dan AMD Duron yang keduanya bertipe CPGA dan didesain menggunakan soket A, serta Athlon XP yang bertipe OPGA.



2. CPGA

Prosesor yang didesain menggunakan sistem koneksi CPGA umumnya berbentuk lempengan persegi. Salah satu permukaannya terbuat dari bahan keramik (ceramic) tempat terpasangnya atau tertancapnya pin-pin prosesor. Bila prosesor dipasang pada soket yang ada di motherboard, pin-pin itulah yang masuk atau menyelip ke lubang soket yang tersedia. Lubang-lubang soket didesain kompatibel dengan pin-pin prosesor baik jarak maupun ukuran lubangnya, sehingga setiap pin bisa tepat terpasang masuk ke setiap lubang soket yang menjadi pasangannya. Jumlah pin pada setiap jenis prosesor belum tentu sama, bergantung varian prosesor dan pabrik pembuatnya. Begitu pula jenis soketnya.

3. OPGA

Prosesor yang didesain menggunakan sistem koneksi OPGA umumnya berbentuk lempengan persegi, mirip seperti bentuk prosesor CPGA Salah satu permukaannya terbuat dari bahan plastik organik (organic plastic) tempat terpasangnya atau tertancapnya pin-pin prosesor.

4. LGA

Tidak seperti prosesor tipe PGA, prosesor tipe LGA tidak memiliki pin sama sekali, tetapi memiliki tempat landasan untuk sentuhan atau koneksi dengan pin-pin berupa tonjolan-tonjolan yang ada pada soket di motherboard.

Di sisi lain, dudukan prosesor type LGA sebenarnya tidak cocok disebut dengan istilah soket, sebab istilah soket mengandung arti dudukan prosesor (tempat tertancapnya prosesor pada motherboard) yang pada dudukan itu terdapat lubang-lubang kecil berjajar membentuk deretan matriks. Lubang-lubang tersebut tempat tertancapnya pin-pin (kaki-kaki) prosesor. Sedangkan dudukan prosesor type LGA tidak memiliki lubang-lubang pin seperti pada socket, sebaliknya memiliki tonjolan-tonjolan yang akan melekat atau menyentuh titik-titik yang tepat pada permukaan bagian bawah prosesor jika prosesor diletakkan pada dudukan tersebut.

Desain model LGA mampu memberikan distribusi power yang lebih bagus ke prosesor dibandingkan desain PGA. Secara elektris, LGA memberikan performa yang lebih baik..

Bentuk pin-pin pada desain PGA bisa menghasilkan koneksi yang tak sempurna antara prosesor dengan motherboard, hal ini dikarenakan lubang-lubang pada soket tempat pin tertancap kurang menjamin sistem kontak (sentuhan/perekatan) yang sempurna (akurat) antara permukaan pin itu sendiri dengan jalur-jalurnya di motherboard. Koneksi tidak sempurna ini bisa terjadi karena posisi pin sedikit membengkok atau tidak lurus lagi. Bengkoknya pin (tidak lurusnya pin) bisa dikarenakan sistem pemasangan yang agak ceroboh (kurang profesionalnya teknisi), seringnya lepas pasang prosesor dari/ke soketnya, sentuhan/tekanan jari ke pin yang terlalu keras, atau sebab-sebab lainnya. Pada dudukan tipe LGA, resiko seperti tadi dapat dikurangi. Model LGA menjamin akurasi perekatan antara titik pin pada motherboard dengan titik koneksi (titik pin) di permukaan prosesornya. Sehingga koneksi antara motherboard dengan prosesor terjadi lebih sempurna.

Prosesor tipe LGA diberitakan memiliki sistem transfer panas/ penyebaran panas yang lebih baik dari pada prosesor PGA. Prosesor AMD yang menggunakan desain LGA antara lain prosesor server AMD Opteron (Barcelona dan Santa Rosa) yang menggunakan soket F (soket 1207), dan prosesor dual core Athlon 64 FX Windsor stepping F3 yang menggunakan soket 1207FX.

AMD memilih menggunakan soket tipe LGA karena tipe ini mampu menyediakan desain titik koneksi yang lebih banyak dan lebih padat (soket F memiliki 1207 titik koneksi). Bila digunakan desain PGA akan memerlukan ruang yang lebih besar.

referensi dari : gpinkom.wordpress.com

0 komentar:

Posting Komentar